- Charistantya Iddo A.(5)
- Eka Dana Kristanto(11)
- Pascahana Lintang P.(24)
- Primadanu I.H(25)
- Reynaldo Musa(28)
- Sharfina Puteri(32)
Svante
August Arrhenius (1859
– 1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhD-ny` di Universitas
Uppsala tahun 1884. Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya
akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom
yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif
disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa
terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion-ion
zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang
sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit
ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi
tetap
dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan
larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Dari Hal diatas maka disusun ilmu sebagai berikut
A. Apakah Larutan Itu?
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serbasala. Jika
Anda melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka
Anda telah mendapatkan larutan gula.
B. Perbedaan Larutan
Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Berdasarkan daya hantar
listriknya, larutan terbagi menjadi 2 golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit. Sedangkan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan
elektrolit kuat dan elektrolit lemah sesuai skema penggolongan berikut.
Bagaimanakah Anda dapat dengan mudah mengelompokkan larutan ke dalam elektrolit kuat, elektrolit l